Ajarkan Anak untuk Tidak Mencaci Orang Tuanya Sendiri

Mencaci orang tuanya sendiri merupakan perilaku yang secara sadar atau tidak sadar mungkin pernah kita lakukan. 

Ketika anak anak atau di bangku sekolah mungkin kita sering terlibat dalam ejek mengejek atau mencaci orangtua kawan-kawan. Cacian bisa dalam bentuk menjelek-jelekan dari nama, fisik atau pekerjaan bapak atau ibu kawannya.  Nama bapaknya yang bagus malah dijelek-jelekan, menghina fisik orang tua dan melecehkan pekerjaan atau kebiasaan orang tua. 

Tidak jarang saling caci dan ejekan berujung pada pertengkaran. Bahkan terkadang malah orang tua yang ikut bertengkar.

Namun uniknya terkadang kebiasaan mencaci ini terkadang malah jadi seperti trend permainan di anak-anak sekolah. Dan bahkan perilaku mencaci orang tua ini kadang terbawa hingga dewasa yang dianggap seperti lelucon. Padahal perilaku mencaci orang tua termasuk dosa dan termasuk dosa besar jika kita mencaci orangtuanya sendiri. 

Bagaimana mungkin seorang anak bisa mencaci atau mencela orangtuanya sendiri? 

Rasanya tidak mungkin seorang anak akan mencaci orangtuanya sendiri. Hal ini dapat terjadi ketika ia mencaci orangtua kawannya, lalu kawannya balik mencaci orangtuanya sendiri, maka ia sudah termasuk mencaci orangtuanya sendiri. 

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bahwa 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

مِنْ الْكَبَائِرِ أَنْ يَشْتُمَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالُوا وَكَيْفَ يَشْتُمُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ 
"Termasuk dari dosa-dosa besar jika seseorang mencaci maki kedua orang tuanya." 
Orang-orang pun bertanya, "Bagaimana mungkin seseorang mencaci maki kedua orang tuanya sendiri?" 
Beliau berkata: "Jika ia mencaci maki bapak orang lain lalu kemudian orang tersebut membalas mencaci maki bapaknya, dan kemudian ia mencaci maki ibunya dan orang itupun membalas mencaci maki ibunya." Musnad Ahmad 6243 

Hadits yang sama ata senada juga disebutkan dalam Shahih Muslim 130, Shahih Bukhari 5516 Sunan Abu Daud 4475, Musnad Ahmad 6734 dan 6545 

Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat tiga tingkatan larangan mencaci orang tua yaitu 

1. Larangan mencaci orang tua orang lain 
2. Larangan membalas cacian orang lain terhadap orang tuanya 
3. Larangan mencaci orangtuanya sendiri 
Ajarkan Anak untuk Tidak Mencaci Orang Tuanya Sendiri foto tiga tingkatan cacian

Semoga Ahlak untuk hormat kepada orang tua dapat kita ajarkan kepada anak-anak sejak dini, hingga terhindar dari dosa besar yang tanpa sadar kita lakukan.
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar