23 Keutamaan Hari Jum’at, Syafa’at dan Hari Kiamat

23 Keutamaan Hari Jum'at

1. Jum’at Adalah Penghulu Hari

Hari jum’at adalah hari yang agung dan utama bagi umat Islam. Dari Ibnu Al Musayyab radliyallahu 'anhu bahwa

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «سَيِّدُ الْأَيَّامِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ

Nabi pernah bersabda, “Penghulu semua hari ialah hari Jum'at." Musnad Syafi'i 314

Di hari tersebut bagi laki-laki muslim wajib menunaikan shalat jum’at. Secara khusus disebutkan dalam alquran surat Al Jumu’ah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Jumu’ah ayat 9)

2. Jum’at hari syahid

3. Jum’at hari matahari terbit dan terbenam lebih baik dibanding hari lain

4. Jum’at hari Pengabulan do’a kebaikan dan Perlindungan

dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, ia berkata:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْيَوْمُ الْمَوْعُودُ يَوْمُ الْقِيَامَةِ وَالْيَوْمُ الْمَشْهُودُ يَوْمُ عَرَفَةَ وَالشَّاهِدُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَمَا طَلَعَتْ الشَّمْسُ وَلَا غَرَبَتْ عَلَى يَوْمٍ أَفْضَلَ مِنْهُ فِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُؤْمِنٌ يَدْعُو اللَّهَ بِخَيْرٍ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ وَلَا يَسْتَعِيذُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا أَعَاذَهُ اللَّهُ مِنْهُ

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari yang dijanjikan" adalah Hari Kiamat, dan MASYHUUD adalah Hari Arafah sedangkan SYAHID adalah Hari Jum'at, dan matahari tidak terbit dan tidak pula terbenam pada suatu hari yang lebih baik daripada hari Jum'at, padanya terdapat waktu, tidaklah seorang hamba mukmin tepat pada waktu itu berdoa kepada Allah dengan kebaikan melainkan Allah akan mengabulkan baginya, dan tidaklah ia berlindung dari sesuatu melainkan Allah melindunginya dari sesuatu tersebut." Sunan Tirmidzi 3262


5. Jum’at hari yang lebih utama dari Iedul fitri dan adha

6. Jum’at hari Nabi Adam diciptakan 

7. Jum’at hari Nabi Adam diturunkan ke bumi

8. Jum’at hari Nabi Adam diwafatkan

9. Jumat hari para malaikat, langit, bumi, angin, gunung dan laut takut karena keagungan harinya

10. Jum’at hari kiamat tiba.

dari Abu Lubabah bin Abdul Mundzir radliyallahu 'anhu berkata:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari jum'at adalah sebaik-baik dan seagung-agung hari. Di sisi Allah ia lebih utama dari iedul adlha dan iedul fithri. Pada hari itu ada lima perkara (besar): pada hari itu Adam dicipta, hari itu ia diturunkan ke bumi, pada hari itu ia diwafatkan, pada hari itu kiamat tiba. Dan pada hari itu tidaklah malaikat, langit, bumi, angin, gunung dan laut kecuali takut karena keagungan hari jum'at. " Sunan Ibnu Majah 1074

11. Jum’at Hari ditiupnya sangkakala dan Manusia pingsan

Keagungan lainnya dapat dilihat dari bahwa dunia berakhir atau kiamat terjadi pada hari jum’at bersamaan dengan terompet sangkakala di tiup, sebagaimana hari Nabi Adam 'alaihi sallam diciptakan dan wafat. dari Aus bin Aus radliyallahu 'anhu, ia berkata:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama adalah hari Jum'at, pada hari itu Adam di ciptakan, pada hari itu beliau wafat, pada hari itu juga ditiup (sangkakala) dan pada hari itu juga mereka pingsan. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku -karena- shalawat kalian akan disampaikan kepadaku." Sunan Abu Daud 883

12. Jum’at hari Kebangkitan

Hadits di atas menyebutkan sangkakala ditiup pada hari jum’at, dan terompet sangkakala dua kali ditiup. Tiupan pertama mematikan, tiupan kedua membangkitkan. 

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (QS. Az Zumar ayat 68)

13. Jum’at Hari Nabi Adam dikeluarkan dari Surga

14. Jum’at Hari Nabi Adam dimasukkan ke Surga

15. Jum’at Hari Memasuki Surga

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki surga pada hari jum’at. Hal ini mengingat beliau adalah orang yang pertama mengetuk pintu surga. 

dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, ia berkata:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا وَأُوتِينَاهُ مِنْ بَعْدِهِمْ فَاخْتَلَفُوا فَهَدَانَا اللَّهُ لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنْ الْحَقِّ فَهَذَا يَوْمُهُمْ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ هَدَانَا اللَّهُ لَهُ قَالَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فَالْيَوْمَ لَنَا وَغَدًا لِلْيَهُودِ وَبَعْدَ غَدٍ لِلنَّصَارَى

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kita (umat Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Kita adalah yang paling dahulu masuk surga, padahal mereka diberi kitab lebih dahulu dari kita, sedangkan kita sesudah mereka. Lalu mereka berselisih, kemudian Allah memberikan petunjuk kepada kita, yakni kebenaran dari apa yang mereka perselisihkan. Inilah hari yang mereka perselisihkan, sedangkan Allah telah menunjukkannya kepada kita." Beliau bersabda lagi: "Maka hari ini (Jum'at) adalah untuk kita. Esok (hari Sabtu) untuk kaum Yahudi, dan lusa (Ahad) untuk kaum Nasrani." Shahih Muslim 1413


16. Jum’at Hari Berkumpul Di Pasar Surga.

Hal ini sebagaimana diceritakan dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu bahwa

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَسُوقًا يَأْتُونَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ فَتَهُبُّ رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ فَيَزْدَادُونَ حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَرْجِعُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ وَقَدْ ازْدَادُوا حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُوهُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَقُولُونَ وَأَنْتُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya di surga ada pasar, mereka mendatanginya setiap hari jum'at, angin dari utara berhembus lalu menerpa wajah-wajah mereka dan pakaian-pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan menawan. Mereka kembali ke keluarga mereka dengan penampilan yang lebih indah dan menawan, keluarga-keluarga mereka berkata pada mereka: 'Demi Allah, kau semakin indah dan menawan setelah kami.' mereka berkata: 'Kalian juga, demi Allah, lebih indah dan menawan setelah kami." Shahih Muslim 5061

17. Jum’at Hari nabi Muhammad SAW dan umatnya diberi keutamaan 

18. Jum’at Hari Pengabulan Permohonan Di Surga 

19. Jum’at yaumul Mazid penambahan kenikmatan bagi penduduk surga

20. Jum’at Hari Rabb memberi penduduk surga kebaikan (pemberian RidhaNya). 

21. Jum'at hari Rabb berkuasa di atas 'Arsy

Hari Jumat juga disebut sebagai hari Rabb memberi kebaikan kepada Shidiqin, Nabi dan syuhada di surga. Hari dikabulkannya permintaan-permintaan yang telah dijanjikan. 

dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu mengatakan bahwa:

أَتَى جِبْرِيلُ بِمِرْآةٍ بَيْضَاءَ فِيهَا وَكْتَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا هَذِهِ؟» قَالَ: هَذِهِ الْجُمُعَةُ فُضِّلْتَ بِهَا أَنْتَ وَأُمَّتُكَ، فَالنَّاسُ لَكُمْ فِيهَا تَبَعٌ، الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى، وَلَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ، وَفِيهَا سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا مُؤْمِنٌ يَدْعُو اللَّهَ تَعَالَى بِخَيْرٍ إِلَّا اسْتُجِيبَ لَهُ، وَهُوَ [ص:71] عِنْدَنَا يَوْمُ الْمَزِيدِ. قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا جِبْرِيلُ، مَا يَوْمُ الْمَزِيدِ؟» قَالَ: إِنَّ رَبَّكَ اتَّخَذَ فِي الْفِرْدَوْسِ وَادِيًا أَفْيَحَ، فِيهِ كُثُبُ مِسْكٍ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ أَنْزَلَ اللَّهُ مَا شَاءَ مِنْ مَلَائِكَتِهِ وَحَوْلَهُ مَنَابِرُ مِنْ نُورٍ عَلَيْهَا مَقَاعِدُ النَّبِيِّينَ، وَحَفَّ تِلْكَ الْمَنَابِرَ بِمَنَابِرَ مِنْ ذَهَبٍ مُكَلَّلَةٍ بِالْيَاقُوتِ وَالزَّبَرْجَدِ عَلَيْهَا الشُّهَدَاءُ وَالصِّدِّيقُونَ، فَجَلَسُوا مِنْ وَرَائِهِمْ عَلَى تِلْكَ الْكُثُبِ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُمْ: أَنَا رَبُّكُمُ، قَدْ صَدَقْتُكُمْ وَعْدِي، فَسَلُونِي أُعْطِكُمْ. فَيَقُولُونَ: رَبَّنَا نَسْأَلُكَ رِضْوَانَكَ، فَيَقُولُ: قَدْ رَضِيتُ عَنْكُمْ، وَلَكُمْ عَلَيَّ مَا تَمَنَّيْتُمْ، وَلَدَيَّ مَزِيدٌ. فَهُمْ يُحِبُّونَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ لِمَا يُعْطِيهِمْ فِيهِ رَبُّهُمْ مِنَ الْخَيْرِ، وَهُوَ الْيَوْمُ الَّذِي اسْتَوَى فِيهِ رَبُّكُمْ عَلَى الْعَرْشِ، وَفِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ "

Malaikat Jibril datang dengan membawa sebuah cermin putih yang padanya terdapat noktah kepada Nabi , maka beliau bertanya, “Apakah ini?” Jibril menjawab, “Ini ibarat hari Jum'at. Engkau dan umatmu diberi keutamaan dengan hari Jum'at. Semua orang, yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani, mengikuti kalian di dalamnya. Bagi kalian di dalam hari Jum'at terdapat sesuatu, tidak sekali-kali seorang mukmin menjumpainya dalam keadaan berdoa memohon kebaikan kepada Allah, melainkan akan diperkenankan baginya. Hari tersebut menurut kami adalah 'Yaumul Mazid (Hari penambahan)'.” Nabi bertanya, “Hai Jibril! Apakah Yaumul Mazid itu? ” Jibril menjawab, “Sesungguhnya Rabbmu telah membuat sebuah lembah yang luas di dalam surga Firdaus, di dalamnya terdapat banyak gundukan minyak kesturi. Apabila hari Jum'at tiba, Allah menurunkan sejumlah malaikat menurut apa yang dikehendaki-Nya, sedangkan di sekitar lembah itu terdapat mimbar-mimbar dari nur yang di atasnya terdapat tempat-tempat duduk para nabi. Mimbar- mimbar tersebut dikelilingi dengan mimbar-mimbar lain dari emas, dihiasi dengan batu yaquth dan zabaijad, di atas mimbar-mimbar ini terdapat para syuhada dan shiddiqin. Kemudian para syuhada dan shiddiqin ini duduk di belakang para nabi di atas gundukan-gundukan tersebut. Lalu Allah berfirman kepada mereka, 'Akulah Rabb kalian, dan Aku telah menepati janji-Ku kepada kalian. Maka mintalah kalian kepada-Ku, niscaya Kuberi apa yang kalian minta'. Mereka berkata, 'Wahai Rabb kami, kami memohon ridha-Mu'. Allah berfirman, 'Aku telah ridha kepada kalian, dan bagi kalian akan Aku beri apa yang kalian harap-harapkan berikut tambahannya yang Ku-tambahkan buat kalian'. Mereka menyukai hari Jum'at, karena pada hari itu Rabb memberi mereka kebaikan. Hari Jum'at adalah hari Rabb berkuasa di atas 'Arsy, pada hari Jum'at Adam diciptakan, pada hari Jum'at pula hari Kiamat terjadi.” Musnad Syafi'i 309

22. Jum’at Hari penduduk surga Mengunjungi Rabb Dan Arsy-Nya

فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَسْأَلُ اللَّهَ أَنْ يَجْمَعَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ فِي سُوقِ الْجَنَّةِ فَقَالَ سَعِيدٌ أَفِيهَا سُوقٌ قَالَ نَعَمْ أَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ إِذَا دَخَلُوهَا نَزَلُوا فِيهَا بِفَضْلِ أَعْمَالِهِمْ ثُمَّ يُؤْذَنُ فِي مِقْدَارِ يَوْمِ الْجُمُعَةِ مِنْ أَيَّامِ الدُّنْيَا فَيَزُورُونَ رَبَّهُمْ وَيُبْرِزُ لَهُمْ عَرْشَهُ وَيَتَبَدَّى لَهُمْ فِي رَوْضَةٍ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ فَتُوضَعُ لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُورٍ وَمَنَابِرُ مِنْ لُؤْلُؤٍ وَمَنَابِرُ مِنْ يَاقُوتٍ وَمَنَابِرُ مِنْ زَبَرْجَدٍ وَمَنَابِرُ مِنْ ذَهَبٍ وَمَنَابِرُ مِنْ فِضَّةٍ وَيَجْلِسُ أَدْنَاهُمْ وَمَا فِيهِمْ مِنْ دَنِيٍّ عَلَى كُثْبَانِ الْمِسْكِ وَالْكَافُورِ وَمَا يَرَوْنَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَرَاسِيِّ بِأَفْضَلَ مِنْهُمْ مَجْلِسًا

Abu Hurairah berkata: Aku meminta kepada Allah semoga menyatukanku denganmu di pasar surga. Abu Sa'id bertanya: Apa disana ada pasar? Abu Hurairah menjawab: Ya, telah menghabarkan kepadaku Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, bahwa penghuni surga bila masuk surga, mereka tinggal di sana karena keutamaan amal-amal mereka, kemudian diizinkan seukuran hari jum'at dari hari-hari dunia lalu mereka mengunjungi Rabb mereka kemudian Rabb menampakkan 'arsyNya pada mereka, salah satu taman surga nampak pada mereka kemudian mimbar-mimbar dari cahaya, mimbar-mimbar dari mutiara, mimbar-mimbar dari yaqut, mimbar-mimbar dari permata, mimbar-mimbar dari emas, mimbar-mimbar dari perak diletakkan untuk mereka, yang paling rendah di antara mereka beserta tingkat kerendahannya duduk di atas gundukan tanah kesturi dan kafur dan mereka beranggapan tempat duduk para pemilik kursi tidak lebih baik dari mereka." Sunan Tirmidzi 2472 

23. Jum’at Hari Diizinkan Memberikan Syafaat 

Bahwa hari jum’at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersujud dan diberikan izin untuk memberikan syafa’at.

dari Hudzaifah dari Abu Bakar Ash Shiddiq dia berkata:

Kemudian jibril pergi dengan berita gembira tersebut, maka Muhammad pun tunduk bersujud selama satu jum'at, kemudian Allah berfirman: 'Angkat kepalamu wahai Muhammad, katakanlah kamu akan didengar dan berilah syafa'at kamu diberi izin memberi syafa'at.' dia berkata: maka dia mengangkat kepalanya dan ketika memandang Rabbnya diapun bersujud tunduk selama satu jum'at yang lain, dan Allah berfirman lagi: 'Angkatlah kepalamu dan katakanlah kamu akan didengar, berilah syafa'at kamu diizinkan memberi syafa'at.' dia berkata: dia pun pergi untuk bersujud, dan jibril memegang kedua tangannya, maka membuka doa doa yang belum pernah dibukakan sebelumnya kepada manusia sama sekali, maka beliau berkata: 'Wahai Rabbku engkau telah ciptakan aku menjadi tuan anak Adam dan tidak ada kesombongan, Engkau jadikan aku orang yang pertama kali terbuka kuburannya pada hari Kiamat dan tidak ada kesombongan, sampai Engkau jadikan orang yang datang ke telagaku sebanyak apa yang ada diantara shon'a dan Ailah.' Kemudian dikatakan: 'Panggillah para Shiddiqin agar mereka memberi syafa'at.' Kemudian dikatakan: 'Panggillah para Nabi.' Ia berkata: maka datanglah Nabi bersama sekelompok orang pengikutnya, dan ada Nabi yang bersama lima dan enam orang pengikut, dan ada Nabi yang tidak bersama seorangpun pengikut, kemudian dikatakan: 'Panggillah para syuhada agar mereka memberi syafa'at untuk orang-orang yang mereka inginkan.' Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan: Maka ketika para syuhada telah melakukannya, Nabi berkata: Allah berfirman 'Aku adalah yang paling pengasih dari para pengasih, masukkanlah ke dalam Surgaku orang yang tidak menyekutukanku dengan suatu apapun.' ia berkata: maka merekapun masuk ke dalam surga. Musnad Ahmad 15

Permohonan syafa’at dilakukan Nabi Muhammad SAW setelah memasuki surga. 

قَالَ أَنَسٌ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَآخُذُ بِحَلْقَةِ بَابِ الْجَنَّةِ فَأُقَعْقِعُهَا فَيُقَالُ مَنْ هَذَا فَيُقَالُ مُحَمَّدٌ فَيَفْتَحُونَ لِي وَيُرَحِّبُونَ بِي فَيَقُولُونَ مَرْحَبًا فَأَخِرُّ سَاجِدًا فَيُلْهِمُنِي اللَّهُ مِنْ الثَّنَاءِ وَالْحَمْدِ فَيُقَالُ لِي ارْفَعْ رَأْسَكَ وَسَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ وَقُلْ يُسْمَعْ لِقَوْلِكَ وَهُوَ الْمَقَامُ الْمَحْمُودُ الَّذِي قَالَ اللَّهُ

{ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا }

قَالَ سُفْيَانُ لَيْسَ عَنْ أَنَسٍ إِلَّا هَذِهِ الْكَلِمَةُ فَآخُذُ بِحَلْقَةِ بَابِ الْجَنَّةِ فَأُقَعْقِعُهَا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَقَدْ رَوَى بَعْضُهُمْ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ

Anas berkata: Sepertinya aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku meraih tali pintu surga lalu menggoyang-goyangnya. Dikatakan padaku: Siapa itu? Ada yang menjawab: Muhammad. Mereka membukakan untukku, mereka menyambut lalu berkata: Selamat datang. Aku pun tersungkur sujud lalu Allah mewahyukan pujian dan sanjungan padaku. Dikatakan padaku: Angkatlah kepalamu, mintalah niscaya kau akan diberi, memberilah syafaat pasti kau akan diberi syafaat dan berkatalah niscaya ka didengar. Itulah tempat terpuji yang difirmankan Allah: 'Mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Al Israa`: 79) Sufyan berkata: Tidak ada yang diriwayatkan dari Anas selain kata-kata ini: Lalu aku meraih tali pintu surga lalu aku menggoyang-goyangnya. Sunan Tirmidzi 3073
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar