Perbedaan Dapat Terjadi Dalam Rukhyat Dan Hisab

Dari uraian sebelumnya terlihat bahwa terdapat dua metode penetapan awal bulan yaitu rukhyat dan hisab. Imkanu rukhyat sebagai metode memberikan visibilitas hilal, sejatinya adalah metode hisab. Imkanu rukhyat tetap menggunakan perhitungan dalam menentukan awal bulan baru. Sehingga jelas perbedaannya rukhyat berdasarkan pengamatan langsung sedangkan hisab menggunakan perhitungan. Kedua metode ini baik rukhyat dan hilal sama-sama dapat menyumbang perbedaan waktu dari waktu yang sebenarnya.

Perbedaan waktu dari metode rukhyat juga dapat terjadi karena kesalahan atau perbedaan kriteria. Hal ini dapat terlihat pada tabel perbedaan hari dalam bulan Ramadhan dan Dzulhijjah. Pada kolom penetapan rukhyat Mekkah di baris jumlah hari bulan dzulhijjah tahun 1428 H tertulis 31 hari. Padahal dalam kalender Islam jumlah hari dalam satu bulan adalah 29 dan 30. 

Peristiwa rukhyat pada tahun lainnya sebagaimana disebut dalam tabel perbedaan awal bulan Hijriah. Tujuh tahun diantaranya hilal dapat dirukhyat, padahal menurut para ahli hisab bahwa hilal diperkirakan belum muncul. Ilmuwan menuding bahwa ada kesalahan dalam kesaksian perukhyat. Hal ini yang kemudian menjadi perdebatan dengan pemegang keyakinan bahwa rukhyat adalah jalan terbaik.

Disisi lain perbedaan lokasi rukhyat juga turut menyumbang perbedaan hari antara satu negara dengan negara yang lainnya. Dalam pendahuluan telah disampaikan grafik perbedaan awal Ramadhan 1437 H bahwa rukhyat menyumbang dua tanggal berbeda. Sementara pada bulan syawalnya, rukhyat menyumbang tiga tanggal yang berbeda dan Idul Adha dua tanggal yang berbeda.

Demikian juga hisab juga tidak luput menyumbang perbedaan awal bulan. Berdasarkan perbandingan kalender Ummul Quraa dan kalender Hijriah Global, memperlihatkan perbedaan awal bulan-bulan Kalender Hijriah. Hal ini terjadi karena perbedaan metode, Kalender Ummul Quraa menggunakan metode hisab maulidan hilal sedangkan kalender Hijriah Global menggunakan metode hisab imkanu rukhyat. Imkanu rukhyat juga memiliki banyak ragam kriteria yang ikut menyumbang perbedaan. Perbedaan matla’ juga semakin perbedaan semakin beragam. 

Oleh karenanya jelas bahwa masing-masing metode mempunyai peranan dalam menyumbang perbedaan awal bulan baru. Untuk itu perlu ada upaya untuk menyatukan kedua metode. Keunggulan rukhyat dapat dimanfaatkan hisab, demikian juga keunggulan hisab dapat dimanfaat rukhyat yang disepakati sehingga tercapai kalender Islam dunia dan sesuai dengan yang digariskan dalam Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.


Bagian Terkait : 
  1. Kesaksian Seorang Muslim Yang Cakap Rukhyat Hilal Cukup Bagi Manusia dan Dunia
  2. Dalil Hadits Yang Belum Dapat Diselaraskan Dengan Kalender Islam Dunia
  3. Penyatuan Kalender Rukhyat, Hisab dan Imkanu Rukhyat 
  4. Kesimpulan Dan Saran
  5. Untuk Daftar Isi klik buku Palingkan Wajah ke Arah Masjidil Haram untuk menyatukan Kalender Islam Dunia
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar