Benarkah alquran membingungkan, tidak teratur dan banyak pertentangan serta tidak tepat diturunkan dalam bahasa arab?
Dalam sebuah video youtube David Wood menyatakan semua tudingan tersebut berdasarkan ayat-ayat Alquran dengan menggunakan referensi ahli bahasa arab klasik Greg puin dan Ali Dashti dari Iran.
Tentu hal ini membuat kita semakin bertanya, mengapa tudingan- tudingan itu bisa muncul justeru dengan menggunakan ayat Alquran sebagai dasarnya?
Untuk menjawab tudingan ini, kita lakukan dengan cara yang agak berbeda dengan menjawab contoh pada tulisan Kaidah memahami Alquran (1). Mengingat tuduhannya itu sendiri cukup banyak, maka tidak akan kita jawab secara langsung. Menyelesaikan tulisan yang berkaitan dengan kaidah memahami alquran, Insya Allah tudingan itu akan terjawab dengan sendirinya.
Jika Anda telah membaca kaidah Memahami Alquran (1) tentu telah mengetahui bahwa Alquran itu diturunkan dari sisi Allah dengan IlmuNya. Maka untuk memahaminya, kita harus sadar itu ilmu Allah, maka kita harus tunduk dulu dengan kaidah-kaidahnya. Pelajari Ilmu Alquran dengan Cara Alquran.
Contohnya : Kita orang Indonesia mau belajar bahasa Inggris. Kalau mau benar tentu kita harus mau ikuti kaidah bahasa inggris. Bisa itu grammarnya,atau logatnya dan lain sebagainya. Karena kalau kita ngotot menggunakan standar bahasa Indonesia, maka akan keluar tudingan kita bahwa bahasa inggris itu jelek, tidak teratur, kaku dan lainnya. Demikian jika orang inggris mau belajar bahasa indonesia. Jika ia ngotot dengan kaidah bahasa inggrisnya, maka ia akan menyebut bahasa Indonesia membingungkan, tidak teratur dan sebagainya. Demikian juga untuk memahami Alquran, kita perlu mengetahui dulu kaidah-kaidahnya.
Jika dalam tulisan pertama kaidahnya adalah tidak ada pertentangan didalamnya. Maka pada tulisan ini kita akan membahas kaidah kedua yaitu Alquran itu kitab yang mulia sehingga tidak ada kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya.
( 41 ) إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ
( 42 ) لَّا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ ۖ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (QS. 41:41-42)
Itulah keindahan alquran, mau di baca dari halaman depan gak masalah, mau dari halaman tengah boleh, mau dari belakang juga gak masalah. Baca dari surat belakang kesurat yang depan juga gak mengurangi maknanya. Demikian juga cara kita membaca ayat-ayatnya. Tidak heran jika orang yang membaca alquran pahalanya dihitung per-huruf, bukannya perkata ataupun per-ayat. Karena Allah sudah menjamin tidak ada kebathilan di dalamnya.
Sebagai contoh penerapan kaidah bahwa Alquran tidak kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya. Kita coba dengan contoh yang mudah. Surat yang paling tenar bagi kita untuk shalat. yaitu surat yang paling pendek dalam Alquran yaitu Surat Al Kautsar yang terdiri dari 3 ayat, 10 kata (kalimat) dan 43 huruf
( 1 ) إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
( 2 ) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
( 3 ) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
( 1 ) Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. ( 2 ) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. ( 3 ) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS. 108:1-3)
Kata لِرَبِّكَ (Tuhan) berada ditengah surat. Dari segi ayat kata Tuhan berada diayat kedua sebagai pertengahan dari tiga ayat surat Al Kautsar. Kata Tuhan berada di kata kedua sebagai pertengahan dari tiga kata dalam ayat kedua. Dan secara keseluruhan kata, kata tuhan terletak dipertengahan kata yaitu di kata kelima dari 10 kata surat ini. Demikian juga Kata Tuhan diantara huruf ke-21 s/d ke-25 sebagai pertengahan dari 43 huruf dalam surat Al Kautsar.
Dari segi makna Kata Tuhan juga merupakan pertengahan antara dua kata yaitu sebelum dan sesudahnya. Oleh karenanya kata Tuhan kata perintah shalat dan berkurban. Dirikan shalat karena Allah dan Berkurbanlah juga karena Allah.
Demikian juga ayat kedua tempat kata Tuhan selain sebagai ayat pertengahan surat, maknanya juga mengikat ayat sebelum dan sesudahnya. Hal ini berarti mendirikan shalat dan berkurban dilakukan karena telah diberi nikmat yang banyak (ayat 1). Dan Orang yang terputus adalah orang membenci orang yang shalat dan berkurban karena Allah (ayat3). Sehingga Surat Al Kautsar dapat dibaca dari depan dan dari belakang tanpa mengurangi maknanya dan tanpa memunculkan kebathilan.
Hal ini memperlihatkan bahwa keutamaan Surat Al Kautsar. Sekalipun sebagai surat paling pendek namun tetap mencerminkan keteraturan dan keindahan.Hal ini tentu menguatkan bahwa Alquran memang sangat teratur dan indah. Namun tentunya keteraturan dan keindahan itu hanya dapat dilihat oleh orang yang memahaminya, dan mau mau melihatnya.
Sama halnya seperti memahami lukisan. Pernah dengar lukisan abstrak termahal didunia karya jasper Johns. Lukisan dengan judul False Start dibuat tahun 1959 terjual senilai 1,1 trilyun tahun 2006. Buat orang seperti saya yang mengerti seni lukis, tentu tidak tahu dimana letak indahnya lukisan itu. Dan sebuah pemborosan menghabiskan uang sedemikian besar untuk sebuah lukisan yang saya tidak tahu.
Wajar jika Alquran menyebutkan bahwa
وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (QS. 2:269)
Oleh karenanya dari uraian diatas jelas bahwa membaca dan memahami Alquran dapat dilakukan dari depan maupun dari belakang tanpa menjadikan maknanya bathil. Subhanallah.
Insya Allah akan berlanjut pada Kaidah memahami Alquran bagian ketiga.
Posting Komentar
Posting Komentar