Jangan Sampai menyesal, Surga yang mana pilihan anda?

Cara orang mengolok-olok alquran berbeda-beda. Inilah kehidupan akhir zaman, ada yang terang-terangan secara fisik dengan melecehkan alquran, ada yang melecehkan dengan penafsiran yang tanpa kita sadari arahnya menjurus pada mendustakan Alquran. 

Demi perkataannya diterima oleh umat, seseorang terkadang melecehkan ayat Alquran. Kita ketahui bahwa setiap huruf alquran bernilai pahala. Setiap satu huruf yang dibaca akan bernilai 10 pahala kebaikan. 

Lalu apa akibatnya jika seseorang melecehkan satu kata/kalimat. Diantaranya yaitu kata sungai yang banyak disebutkan dalam ayat-ayat Alquran. Tentu kurang pas jika ada yang menyatakan bahwa dia tidak mau menceritakan bagaimana sungai-sungai di surga, karena sungai-sungai di kampungnya indah dan cantik, dan kalau disampaikan, maka umatnya tidak akan tertarik dengan tawaran surga dan islam. 

Secara tujuan dakwah, mungkin dapat benar karena untuk menarik perhatian orang yang mendengarkan. Namun jika dilihat alasan ia tidak menyampaikan sungai-sungai disurga,  yang menjadikannya sedikit bermasalah.
Kenapa?

Karena ia telah menempat sungai disurga tidak lebih baik dari sungai yang ada di dunia, bahkan dibandingkan dengan surga yang ada di kampungnya. Secara tidak langsung ia telah mengingkari/ mendustai tempat terbaik yang telah Allah siapkan bagi mereka kelak di akhirat. 

وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الآخِرَةِ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ هَلْ يُجْزَوْنَ إِلا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٤٧) 

dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. mereka tidak diberi Balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al A’raaf ayat 147) 

Dan sudahlah pasti Allah menyediakan sungai-sungai disurga dengan sia-sia. Jangankan sungai di surga segala yang ada di langit dan bumi tidak diciptakan dengan sia-sia. 

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١) 

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS. Al Imran ayat 191) 

Bahwa sungai-sungai di surga tidaklah disebutkan dalam alquran dengan sia-sia, walaupun sekilas kita lihat ayat tentang sungai-sungai disurga sepertinya sama semua. Setidaknya ada dua bentuk penggambaran sungai-sungai di surga yaitu 

1) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai (surga ditingkatan bagian atas(جَنَّاتٌ)jannatun) 
2) surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai (surga ditingkatan bagian bawah(جَنَّاتٍ)jannatin) 
Jangan Sampai menyesal, Surga yang mana pilihan anda?

Secara umum dalam alquran tidak membedakan mana yang dibawahnya, mana yang di dalamnya. Tidak heran jika kemudian bahkan ada terjemaahan sering tertukar antara “di bawahnya atau “di dalamnya” dan tidak konsisten. Oleh karenanya untuk membedakan kedua, harus dilihat kata surganya dalam bahasa arabnya. Untuk contoh perbedaannya dapat dilhat dalam surat Al Maidah ayat 85 dengan 119, dalam surat Al Imran ayat 195 dan 198. 


Bahwa dari Buku jejak Perjalanan Akhirat disebutkan bahwa macam-macam surga memiliki keutaman sesuai tingkatanya. Oleh karena terdapat perbedaan antara surga atas dengan bawah. Surga terdiri atas empat tingkatan dan 100 derajat, dimana setiap satu derajat jauhnya seperti langit dan bumi. 

dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa 

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا أَبَا سَعِيدٍ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ فَعَجِبَ لَهَا أَبُو سَعِيدٍ فَقَالَ أَعِدْهَا عَلَيَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَفَعَلَ ثُمَّ قَالَ وَأُخْرَى يُرْفَعُ بِهَا الْعَبْدُ مِائَةَ دَرَجَةٍ فِي الْجَنَّةِ مَا بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ قَالَ وَمَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ 

bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepadanya: "Wahai Abu Sa'id, barangsiapa ridla Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya, maka ia pasti masuk surga." Abu Sa'id takjub serya berkata: "Wahai Rasulullah, sudikah anda mengulanginya lagi untukku?" Beliau pun mengulanginya, kemudian beliau melanjutkan: "Dan ada satu amalan yang dengannya seorang hamba akan diangkat derajatnya di surga sebanyak seratus derajat, antara derajat satu dengan derajat yang lain seperti jarak antara langit dan bumi." Abu Sa'id berkata: "Amalan apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah, Jihad di jalan Allah." Shahih Muslim 3496 

dan tentunya sangat jauh perbedaan antara surga yang diatas dengan yang dibawah. surga pada tingkatan bagian atas atau jannatun (جَنَّاتٌ) pastilah memiliki kelebihan dan keutamaan dibandingkan dengan surga pada tingkatan bagian bawah atau jannatin (جَنَّاتٍ). 

1) surga pada tingkatan bagian atas atau jannatun (جَنَّاتٌ) diperuntukkan bagi orang-orang yang masuk surga tanpa hisab dan hisab yang ringan.
2) Sedangkan surga pada tingkatan bagian bawah atau jannatin (جَنَّاتٍ) diperuntukkan untuk orang-orang di hisab (azab) di mahsyar, menjalani hukuman di neraka terlebih dahulu dan masuk surga dengan syafa’at. 

Hal ini penting difahami untuk memilih dengan tujuan dengan tepat agar tidak terjadi penyesalan di hari kiamat, melihat kenikmatan yang didapatkan orang lain.
1)  ada orang sudah masuk surga namun masih ingin kembali kedunia karena ingin beramal dengan amalan orang lain untuk mendapat surga yang lebih tinggi derajatnya. 

dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu bahwa 

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنْ الْكَرَامَةِ 



Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak seorangpun yang masuk surga namun dia suka untuk kembali ke dunia, karena menurutnya di dunia tidak ada yang bernilai sedikit pun, kecuali orang yang mati syahid dimana dia berkeinginan untuk kembali ke dunia kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali karena dia melihat keistimewaan karamah (mati syahid)." Shahih Bukhari 2606 
2) Ada juga penduduk neraka yang bermohon kepada Allah di hari kiamat agar dikembalikan ke dunia dan berjanji akan mengikuti perintahNya. 

وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (٢٧) 

dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya Kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan Kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu Peristiwa yang mengharukan). (QS. Al An’am ayat 27) 

Namun jika dikembalikan mereka akan kembali ingkar karena mereka sebenarnya pendusta. 

بَلْ بَدَا لَهُمْ مَا كَانُوا يُخْفُونَ مِنْ قَبْلُ وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (٢٨) 

tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. dan Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka. (QS. Al An’am ayat 28) 


Oleh karenanya orang yang menjalankan perintah atau menjauhi larangan pada ayat atau sebelum atau sesudah ayat jannatun (جَنَّاتٌ), maka beramal untuk surga di tingkatan dan derajat yang diatas. Demikian juga untuk ayat jannatin (جَنَّاتٍ). 

Namun sebaliknya perintah yang diabaikan atau larangan yang dikerjakan, maka dapat mengantarkan ke neraka. Surga yang teratas dengan neraka yang terdalam, surga terbawah dengan dengan neraka yang ringan. 

Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar