Puasa arafah tahun 1439H/2018 di Indonesia antara haram dan tidak

Berdasarkan Kalender Islam Bersatu Bulan Dzulhijjah disebutkan bahwa di Mekkah Bulan Dzulhijjah 1439 H dimulai Hari Ahad 12 agustus 2018 sehingga hari arafah 9 Dzulhijjah jatuh pada hari senin 20 Agustus 2018 dan Idul adha jatuh pada hari selasa 20 Agustus 2018. Sementara di Indonesia satu hari lebih lambat hingga hari arafah 9 Dzulhijjah jatuh pada hari selasa 21 Agustus 2018 dan Idul adha jatuh pada hari Rabu 22 Agustus 2018.
Puasa arafah tahun 1439H/2018 di Indonesia antara haram dan tidak


Oleh karena itu puasa arafah 9 dzulhijjah yang dilakukan oleh muslim di Indonesia pada hari selasa 21 Agustus 2018 bertepatan/bersamaan dengan Hari Idul Adha di Mekkah. Sementara hari raya idul Adha termasuk salah hari yang dilarang berpuasa dan haram hukum menjalankan ibadah puasa tersebut.

Lalu Benarkah berpuasa Arafah Tahun 1439 H di Indonesia hukumnya haram? Sekaitan ini terdapat setidaknya dua pendapat yaitu

1. Haram hukumnya karena Puasa Arafah dikerjakan bertepatan dengan hari Raya Idul Adha. Hal ini berdasarkan pendapat bahwa bumi sebagai satu kesatuan, dan rukhyat Mekkah adalah rukhyat global yang berlaku di seluruh dunia. Oleh karenanya puasa arafah muslim di seluruh dunia dilakukan bertepatan dengan hari wukuf bagi yang berhaji di padang arafah.

2. Tidak haram karena puasa arafah dikerjakan bertepatan dengan tanggal 9 dzulhijjah di wilayah negara masing-masing. Hal ini berdasarkan pendapat yang menggunakan rukhyat lokal sebagai dasar penanggalan. Oleh karenanya puasa arafah yang dikerjakan di Indonesia tidak berkaitan dengan ibadah wukuf arafah di padang arafah. Dan pendapat ini sebagai wujud kepatuhan terhadap ulil amri di negara masing-masing.

Dua pendapat ini masing-masing bersandar pada dalil yang baik. Oleh karenanya puasa arafah tahun 1439H/2018 di Indonesia antara haram dan tidak. Untuk itu silahkan memilih pendapat yang terbaik dan menghargai pilihan orang lain serta menghormati perbedaan di dalamnya.

Namun sebagai umat wasathon tentu memiliki kewajiban untuk memilih yang terbaik dari yang baik. 

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ (١٤٣)
dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (QS. Al Baqarah ayat 143)

Dan sebagai wujud kehati-hatian dalam beramal dan beribadah, maka penulis sendiri memilih untuk mengikuti waktu Mekkah dengan mempertimbangkan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An Nisaa ayat 59)

Pendapat memilih mengikuti hari arafah Mekkah juga didukung tulisan sebelumnya yaitu





Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar