Dalam tulisan Berkah bersahur telah disampaikan bahwa ada tiga keberkahan yaitu menunya (makanan minuman bersahur), Sahur (pelaksanaannya) dan waktu sahurnya. Maka berikut ini adalah hadits perintah untuk bersahur.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersahurlah kalian, karena didalam sahur ada barakah". HR. Bukhari 1789.
Hadits ini yang hampir sama dengan ini ada di lebih di 10 hadits. Diantaranya yaitu HR. At Tirmidhi 642, HR. An Nasa’i 2115-2122.
Bersahur di samping terdapat berkahnya, juga untuk menghindari puasa kita termasuk puasanya ahli kitab. Hal ini dinyatakan dalam 6 (enam) hadits yang berasal dari Amru bin Ash yaitu sebagai berikut :
1. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perbedaan antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan sahur." Ada 5 hadits yang menyatakan hal ini. HR. Muslim 1836; HR. Abu Daud 1996; HR. At Tirmidhi 643; HR. An Nasa’i 2137
1) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Musa bin Ulay dari bapaknya dari Abu Qais Maula Amru bin Ash, dari Amru bin Ash bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perbedaan antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan sahur." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah semuanya dari Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb keduanya dari Musa bin Ulayy dengan isnad ini. HR. Muslim 1836.
2) Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak, dari Musa bin Ali Rabah, dari ayahnya dari Abu Qais mantan budak 'Amr bin Al 'Ash, dari 'Amr bin Al 'Ash, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya pembeda antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." HR. Abu Daud 1996.
3) Diriwayatkan dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: " Perbedaan antara puasa kita dengan puasanya ahlul kitab ialah makan sahur". Telah meceritakan kepada kami Qutaibah seperti itu, telah meceritakan kepada kami Al Laits dari Musa bin Ali dari ayahnya dari Abu Qais budaknya Amru bin Ash dari Amru bin 'Ash dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam. (perawi) berkata, ini merupakan hadits hasan shahih. Penduduk Mesir memanggilnya Musa bin Ali sedangkan penduduk Iraq memanggilnya dengan sebutan Musa bin 'Ulay dan dia tidak lain adalah Musa bin 'Ulay bin Rabah Al lakhmy. HR. At Tirmidhi 643.
4) Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Musa bin 'Ali dari bapaknya dari Abu Qais dari 'Amru bin Al 'Ash dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." HR. An Nasa’i 2137.
2. Amru bin Ash yang pernah puasa berturut lebih memilih lebih banyak makan diawal malam daripada akhir malam, karena dengan pertimbangan bahwa sahur sangat penting sebagai pembeda dengan puasanya ahli kitab.
Telah menceritakan kepada kami Yazid Telah menceritakan kepada kami Musa ia berkata, saya mendengar Bapakku berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Qais budak Amru bin Ash, bahwa Amru bin Ash pernah melakukan puasa berturut-turut, dan ia lebih banyak makan di awal malam daripada di akhir malam. Abu Qais berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Amru bin Ash berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang membedakan antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan di waktu sahur.'" HR. Ahmad 17103.
3. Amru bin Al 'Ash menyatakan tidak berselera makan namun tetap bersahur walaupun sedikit karena ia ingat bahwa sahur adalah pembeda puasa orang beriman dengan ahli kitab.
Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami Musa bin Ali ia berkata, aku mendengar Ayahku menceritakan dari Abu Qais mantan budak 'Amru bin Al 'Ash, ia berkata, " 'Amru bin Al 'Ash pernah memerintahkan kami untuk membuatkan makan sahur, namun ia hanya makan sedikit. Lalu kami bertanya kepadanya, "Anda memerintahkan kami agar membuatnya, tapi anda hanya makan sedikit?" Ia lantas menjawab, "Sesungguhnya aku tidak memerintahkannya kepada kalian, aku berselera makan, tetapi aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pemisah antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur." HR. Ad Darimi 1635.
Berdasarkan hadits tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Nilai sahur yang mengandung barokah adalah pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa Ahli Kitab. Jika Sahur tidak dilakukan berarti puasa umat islam mengikuti kebiasaan puasa ahli kitab. Hal ini terlihat dari sikap Amru bin Ash yang memilih tetap bersahur walaupun sedikit, padahal ia sedang tidak berselera makan dan atau sedang berpuasa berturut turut (puasa wishal).
Tulisan ini berkaitan dengan mengikuti kebiasaan umat terdahulu sebagaimana dalam tulisan 73 golongan umat islam. Dimana gyang selamat hanyalah 1 (satu) golongan umat islam patuh dan taat kepada Allah melalui Alquran dan Rasul (hadits) dan tidak mengikuti prilaku umat terdahulu baik 70 yang mendustakan Nabi Musa, 1 golongan umat Nabi Musa maupun 1 golongan umat Nabi Isa.
Semoga hal ini catatan kita bagi umat islam untuk senantiasa bersahur dalam melaksanakan puasa.
Tulisan terkait :
Posting Komentar
Posting Komentar