Peluang Kebersamaan Ramadhan 2017 Umat Islam di Indonesia dan Dunia

Suatu yang menggembirakan jika umat Islam dapat mengawali puasa dan lebaran secara bersama-sama. Dan kebersamaan Umat islam di Indonesia tahun lalu sepertinya akan terulang kembali di tahun 2017 atau 1438 H ini. Namun Tahun ini akan menjadi lebih baik lagi, karena kebersamaan itu Insya Allah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi ditingkat dunia.
Peluang Kebersamaan Ramadhan 2017 Umat Islam di Indonesia dan Dunia

Di Indonesia, Kita mengetahui bahwa awal bulan umumnya diketahui melalui metode hisab dengan tiga kriteria yang umum, yaitu 
  1. Wujudul Hilal (WH) yang digunakan Muhammadiyah 
  2. MABIMS yang dipakai oleh NU dan termasuk standard pemerintah.
  3. Hisab Rukhyat Indonesia (HRI) yang dipakai Persis dan LAPAN 
Namun untuk khusus bulan Ramadhan Syawal dan dzul Hijjah, penetapannya dilakukan pemerintah RI bersama ormas-ormas dengan menggunakan metode rukhyat. lihat tulisan mengenal 3 Metode Hisab untuk menentukan awal bulan Hijriah

Perbedaan utamanya, dengan metode hisab awal bulan telah dapat diketahui jauh-jauh hari hingga ratusan tahun. sedangkan metode rukhyat, awal bulan hanya dapat diketahui pada hari ke-29 bulan sebelumnya. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya adalah awal bulan baru. Dan jika tidak terlihat maka keesokan hari masih merupakan pernghujung bulan atau tanggal 30.

Dan berdasarkan hasil perhitungan hisab dengan 3 kriteria tersebut melalui software Accurate hijri terlihat awal bulan Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, 27 Mei 2017. Sehingga secara hisab, ramadhan akan diawali pada waktu sama. Namun secara faktual penetapan awal bulan Ramadhan di Indonesia ditentukan melalui sidang itsbat berdasarkan hasil rukhyat atau pemantauan hilal dibeberapa daerah. 
Peluang Kebersamaan Ramadhan 2017 Umat Islam di Indonesia dan Dunia

Namun dengan perkiraan ketinggian hilal 8 derajat, maka Insya Allah hilal akan mudah terlihat (terutama wilayah dalam arsiran warna hijau). Dan jika terlihat pada hari jum’at 26 Mei 2017, maka keseokan harinya atau hari Sabtu, 27 Mei 2017 akan ditetapkan sebagai awal bulan ramadhan 1438 H. Sehingga umat Islam di Indonesia akan serentak mengawali Ramadhan.

Dan kebersamaan ini, Insya Allah juga akan terjadi ditingkat dunia. Hasil Hisab dua kriteria internasional menyatakan hasil pada hari yang sama. Metode hisab baik Maulidan Hilal yang diterapkan pada Ummul Quraa Arab Saudi maupun Imkanu Rukhyat yang diterapkan pada Kalender Hijriah Global Turki menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, 27 Mei 2017. 

Dan kebersamaan ini tentu masih diuji lagi dengan penampakan hilal pada hari jum’at 26 Mei 2017. Karena Arab saudi dan beberapa negara lain seperti India, Pakistan juga melakukan hasil rukhyat lokal. Dan kita ketahui hasil rukhyat Arab saudi juga banyak di rujuk negara-negara lain sebagai awal bulan hijriah.

Namun dengan perkiraan hilal dapat terlihat di Indonesia, maka wilayah sebelah barat Indonesia akan lebih mudah melihat hilal. Seperti halnya India, Arab saudi, Afrika, Amerika dan lainnya ketinggian hilalnya tentu lebih tinggi dari di Indonesia. Jika cuaca baik tentu hilal akan lebih mudah dapat terlihat, sehingga Umat Islam di Dunia juga dapat serentak mengawali Ramadhan 1438 H pada hari Sabtu, 27 Mei 2017.

Semoga kebersamaan yang Insya Allah terjadi dapat menjadikan motivasi untuk mewujudkan Kalender Islam Dunia yang mampu menyatukan dari ujung timur hingga barat dengan one day one date. Dalam hal terdapat formulasi untuk mewujudkan dan menyatukan kalender hijriah tersebut dalam buku Paling wajahmu ke arah Masjidil Haram untuk menyatukan Kalender Islam Dunia.

Dan semoga Puasa di Bulan Ramadhan 1438 ini dapat menjadi lebih baik sebelumnya.
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar