Mengenal Sa’ad bin Mu’adz Orang pertama yang membuat Allah tertawa (1)

Keutamaan membuat Allah tertawa adalah masuk surga tanpa hisab telah dibahas dalam dua tulisan sebelumnya. Dan pada kesempatan ini, akan disampaikan Keutamaan Sa’d bin Mu’adz seorang sahabat Rasulullah SAW sebagai Orang pertama yang membuat Allah tertawa. Dengan gelar ini, tentunya banyak keutamaan yang didapatkan oleh Sa’d bin Mu’adz. 
Mengenal Sa’ad bin Mu’adz Orang pertama yang membuat Allah tertawa (1)

Beberapa keutamaan yang diperoleh Sa’d bin Mu’adz yaitu sebagai berikut :
  1. Orang pertama yang membuat Allah tertawa
  2. Orang yang ketika meninggalnya Arsy Allah Arrahman ikut bergetar
  3. Orang yang ketika meninggalnya ikut para malaikat mengusung jenazahnya
  4. Orang yang kuburan sempit namun diluaskan oleh Allah
  5. Orang yang selamat dari himpitan kubur
  6. Orang yang sapu tangannya disurga lebih baik dari hadiah jubah sutera yang pernah diterima Rasulllah SAW
  7. Orang yang dinyatakan Rasulullah memiliki kedekatan dengannya

Sebagai orang pertama yang membuat Allah tertawa disebutkan Rasulullah ketika meninggalnya sebagai penghibur kepada ibundanya.

يُقَالُ لَهَا أَسْمَاءُ بِنْتُ يَزِيدَ بْنِ سَكَنٍ قَالَتْ
لَمَّا تُوُفِّيَ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ صَاحَتْ أُمُّهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا يَرْفَأُ دَمْعُكِ وَيَذْهَبُ حُزْنُكِ فَإِنَّ ابْنَكِ أَوَّلُ مَنْ ضَحِكَ اللَّهُ لَهُ وَاهْتَزَّ لَهُ الْعَرْشُ

Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata: telah mengabarkan kepada kami Isma'il -yakni Ibnu Abu Khalid- dari Ishaq bin Rasyid dari seorang wanita Anshar yang dinamakan Asma' binti Yazid bin Sakan dia berkata: "Ketika Sa'ad bin Mu'adz wafat, ibunya berteriak, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Tidakkah kamu mau menghentikan air matamu dan menghilangkan sedihmu, karena anakmu adalah orang pertama yang Allah tertawa kepadanya dan Arsy pun bergetar karenanya." Musnad Ahmad 26299. Yahya bin Ma’in menilai periwayat hadits ini tsiqah dan dan Ibnu Hibban menyebutnya dalam ‘ats tsiqat.

Hadits Sa’ad bin Mu’adz disabdakan Rasulullah SAW sebagai orang yang ketika meninggalnya Arsy Allah Arrahman ikut bergetar. Hal ini juga dipertegas dalam Shahih muslim dan bukhari.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اهْتَزَّ عَرْشُ الرَّحْمَنِ لِمَوْتِ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ

dari Jabir dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Arsy Arrahman bergetar karena kematian Sa'ad bin Mu'adz." (Shahih Muslim 4512, 4511 dan Bukhari 3519)

Sungguh mulia kedudukan Sa'ad bin Mu'adz hingga ketika meninggalnya ikut para malaikat mengusung jenazahnya. Hal ini disebutkan Rasulullah SAW ketika mendengar fitnah orang munafik terhadap jenazah Sa'd bin Mu'adz

مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
لَمَّا حُمِلَتْ جَنَازَةُ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ قَالَ الْمُنَافِقُونَ مَا أَخَفَّ جَنَازَتَهُ وَذَلِكَ لِحُكْمِهِ فِي بَنِي قُرَيْظَةَ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ كَانَتْ تَحْمِلُهُ

dari Anas bin Malik dia berkata: "Ketika jenazah Sa'd bin Mu'adz di usung (ke pemakaman), orang-orang munafik berkata: "Alangkah ringan jenazah ini, hal itu mungkin karena keputusannya terhadap Bani Quraidlah." Ternyata perkataan mereka sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya para Malaikat ikut mengusung jenazahnya Sa'd." Sunan Tirmidzi 3784:

Dengan perawakan Sa'd bin Mu'adz tinggi besar, Rasulullah SAW menyebutkan kuburan sempit hingga Rasullah ikut meluruskan jenazahnya. Rasullah SAW pun bertasbih dan bertakbir dan dikuti para sahabat ketika menguburkannya. 

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ
خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا إِلَى سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ حِينَ تُوُفِّيَ قَالَ فَلَمَّا صَلَّى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَسُوِّيَ عَلَيْهِ سَبَّحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَبَّحْنَا طَوِيلًا ثُمَّ كَبَّرَ فَكَبَّرْنَا فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ سَبَّحْتَ ثُمَّ كَبَّرْتَ قَالَ لَقَدْ تَضَايَقَ عَلَى هَذَا الْعَبْدِ الصَّالِحِ قَبْرُهُ حَتَّى فَرَّجَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهُ

dari Jabir bin Abdullah Al Anshari berkata: Pada suatu hari kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuju Sa'd bin Mu'adz ketika wafatnya. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatinya dan meletakkannya di kuburnya serta meluruskanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertasbih dan kami pun ikut bertasbih yang panjang, lalu bertakbir dan kami pun ikut bertakbir. Ada yang bertanya, wahai Rasulullah! kenapa anda bertasbih lalu bertakbir? Beliau bersabda: "Sungguh kuburan laki-laki sholeh ini sempit hingga kemudian Allah Azzawajalla meluaskan untuknya". Musnad Ahmad 14344:

Sa'd bin Mu'adz disebutkan sebagai orang yang selamat dari himpitan kubut

عَنْ عَائِشَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِيًا مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ

dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di dalam kubur ada tekanan, dan jika ada seorang lelaki yang selamat darinya maka dia adalah Sa`ad bin Mu`adz." Musnad Ahmad 23148:

kemulian Sa`ad bin Mu`adz digambarkan Rasulullah SAW melalui sapu tangannya

أَنَسٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
أُهْدِيَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُبَّةُ سُنْدُسٍ وَكَانَ يَنْهَى عَنْ الْحَرِيرِ فَعَجِبَ النَّاسُ مِنْهَا فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَمَنَادِيلُ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ فِي الْجَنَّةِ أَحْسَنُ مِنْ هَذَا

Anas radliallahu 'anhu berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dihadiahi baju jubah terbuat dari sutera tipis padahal sebelumnya Beliau pernah melarang memakai sutera. Lalu orang-orang pun menjadi terkagum-kagum karenanya. Maka Beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh sapu tangan Sa'ad bin Mu'adz di surga lebih baik daripada ini". Shahih Bukhari 3009

Sa’ad adalah seorang memiliki kedekatan dengan Rasulullah

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَلَوْ أَشَاءُ أَنْ أُقَبِّلَ الْخَاتَمَ الَّذِي بَيْنَ كَتِفَيْهِ مِنْ قُرْبِي مِنْهُ لَفَعَلْتُ

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika aku ingin cium stempel (tanda) yang berada pada kedua pundaknya karena kedekatannya denganku, maka aku akan melakukannya." Musnad Ahmad 25567

Subhanaka Allahumma Wa Bihamdika Asyhadu Alla Ilaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu Ilaik
Bang  Afdoli
Bukan Siapa siapa bisa jadi siapa siapa untuk siapa siapa berbagi untuk kebaikan bersama

Related Posts

Posting Komentar